PUISI: PEMUDA DENGAN MIKROFON DI TANGANNYA
PUISI
PEMUDA DENGAN MIKROFON DI TANGANNYA
Langit di garis khatulistiwa
Tak secerah hari kemarin.
Di hari ini, terlihat jelas
sesosok pemuda
dengan tangan menggenggam mikrofon,
berdiri tegap di tengah kerumunan
generasi sebangsanya.
Selanjutnya ia berteriak,
Berbicara lantang di tengah – tengah
Keributan kaum sebangsanya.
Ia banyak berbicara
Tentang penghinaan akan hakekat kehidupan.
Ia banyak berteriak
Tentang perbudakan diri-kaum sebangsanya.
Kerumunan kaum sebangsanya
Tak menggrubisnya
“kau tahu apa tentang hakekat kehidupan,
Matamu belum melihat tangisan tanah,
Yang menjadi pelaku dan saksi sejarah kehidupan.
Telingamu belum mendengar rintihan garam,
Yang menjadi penawar hambaran kehidupan.
Tanganmu belum menghapus air mata air tanah,
Kakimu belum menjinaki langkah keasinan garam.
Kau belum tahu”
Penfui, medio Agustus 2015

Guru Fisika Di SMA Negeri 2 Nubatukan