PUISI : Cerita Kabung-an Duka
PUISI : Cerita Kabung-an Duka
Dipersembahkan buat : R. Sa’u
Tanah yang menghidupi:
Tersiram garam-garam mata;
Dalam kisah tentang wanita kuat,
Akan langkah pada lembaran
Kasih.
Ia sudah memanggil
Dan tak dapat di bantah
Ribuan cerita terlontar,
akan sosok ibu:
yang bersama jejak
menghidupi luka – luka
darah daging sendiri.
Ia sudah memanggil
Dan tak mampu kita menahan
Langkah – langkah mentari esok
Di ceritakan rembulan
Pada bintang akan harapan hidup
Wanita lain bayangan wanita kuat.
Ia sudah memanggil
Dan terbaik dariNYA
Garam air mata, asin
Begitu juga garam pada laut
Yang di layari jejak.
Jejak terus menuntut,
Bekas terus memaksa.
Hidup masih panjang
Di persembahkan buat DIA
Yang memanggil.

Guru Fisika Di SMA Negeri 2 Nubatukan